UAS
SIM
SOAL
1.
Gambaran system informasi pada SDN 19 Padang Tongga
Implementasi
Sistem Informasi Manajemen di SDN 19 padang tongga, kecamatan lubuk basung diimplementasikan pada guru-guru pada sekolah tersebut,
yaitu:
a.
Penyusunan program tahunan;
b.
Pengaturan jadwal pelajaran;
c.
Pengaturan pelaksanaan dan penyusunan model satuan pembelajaran;
d.
Penentuan kriteria kenaikan kelas;
e.
Penentuan norma penilaian;
f.
Pengaturan pelaksanaan evaluasi belajar;
g.
Peningkatan kemampuan mengajar;
h.
Pengaturan kegiatan kelas apabila guru tidak hadir;
i.
Pengaturan disiplin dan tata tertib kelas.
Beberapa ruang
lingkup bidang-bidang lain adalah sebagi berikut:
2. Bidang Kesiswaan
1.
Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan peraturan
penerimaan siswa baru
2.
Mengelola layanan
bimbingan dan kenseling
3.
Mencatat kehadiran dan
ketidakhadira siswa
4.
Mengatur dan mengelola
kegiatan ekstrakurikuler
3. Bidang Personalia
1.
Mengatur pembagian tugas guru
2.
Mengajukan kenaikan
pangkat, gaji dan mutasi guru
3.
Mengatur program
kesejahteraan guru
4.
Mencatat kehadiran dan
ketidakhadiran guru
5.
Mencatat masalah atau
keluhan guru
4.
Bidang Sarpras
1.
Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru
2.
Layanan perpustakaan dan
laboratorium
3.
Penggunaan alat peraga
4.
Kebersihan dan keindahan
linkungan sekolah
5.
Keindahan dan kebersiah
kelas
6.
Perbaikan kelangkapan
kelas
5.
BIDANG HUMAS
1.
Kerjasama sekolah dengan orang tua
2.
Kerja sama sekolah dengn
komite sekolah
Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SDN
19 Padang Tongga telah diterapkan, tentunya belum semua tujuan dari SIM ini
tercapai. Karena itu evaluasi dan perbaikan senantiasa dilakukan agar tercapai
tujuan SIM yang seutuhnya, baik itu bagi sekolah, pengelola maupun bagi siswa. Penerapan SIM yang efektif seyogyanya dapat mendorong
kinerja kepala sekolah dan guru yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi
murid. Oleh sebab itu, harus ada keyakinan bahwa SIM memang benar-benar akan
berkontribusi bagi peningkatan prestasi murid. Ukuran prestasi harus ditetapkan
multidimensional, jadi bukan hanya pada dimensi prestasi akademik. Dengan
taruhan seperti itu, daerah-daerah yang hanya menerapkan SIM sebagai mode akan
memiliki peluang yang kecil untuk berhasil, dan begitupun sebaliknya.
SOAL
2. EVOLUSI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER DAN DATA BASE
a. Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian
komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang
merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan.
Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
b. Fokus
Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk
mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh
para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus
diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
c. Fokus
Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam
menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS,
yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu
yang harus dipecahkan oleh manajer.
d. Fokus
Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation)
untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer
dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
e. Fokus
Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan
untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar
dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian
penalaran logis yang sama seperti manusia.
2. APLIKASI SISTEM INFORMASI:
- Sistem Informasi Eksekutif
- Sistem Informasi Pemasaran
- Sistem Informasi Manufaktur
- Sistem Informasi Keuangan
2.1. SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF
(EXECUTIVE INFORMATION
SYSTEM) / EIS
Merupakan sistem yang
dirancang khusus bagi manajer pada tingkat perencanaan strategis.
Model EIS
a) database perusahaan
berisi data dari SIA dan dilengkapi dengan email boxes
b) perangkat lunak
menggunakan isi database untuk menghasilkan tampilan yang disusun.
a)
Eksekutif memasukkan permintaan dan menerima tampilan.
b)
Dialog dilakukan dengan memasukkan instruksi ke dalam sistem
melalui menu.
c)
Informasi ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi.
Drilldown
Merupakan
istilah kegiatan eksekutif dimana eksekutif mengambil informasi dimulai dari
gambaran sekilas kemudian bertahap mengambil informasi lebih rinci.
Dalam mempelajari
struktur dasar dari subsistem informasi digunakan format yang sama untuk semua
subsistem berdasarkan fungsional dalam hal :
1. Subsistem input
Ø mengumpulkan data dan
informasi yang dimasukkan ke dalam database.
Ø data dan informasi
diambil dari sumber-sumber internal dan lingkungan.
2. Subsistem output
Ø terdapat program-program
komputer yang mengubah data menjadi informasi
bagai pemakai.
3. Tiap box subsistem
output dapat mewakili berbagai program komputer misal :
program untuk mencetak
laporan periodik program untuk memudahkan database query, program untuk model
matematika.
2.2. SISTEM INFORMASI
PEMASARAN
(MARKETING INFORMATION
SYSTEM)
Merupakan subset dari
SIM yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan.
1. Marketing Mix (bauran Pemasaran) dengan 4 P :
Ø Product
Ø Place
Ø Promotion
Ø Price
2. Subsistem Input
1. sistem informasi
akuntasi
2. subsistem penelitian
pemasaran
3. subsistem inteligen
pemasaran
subsistem output :
1. Subsistem produk,
software yang menginformasikan mengenai produk
2.
Subsistem tempat, software yang menjelaskan mengenai cara produk didistribusikan ke pelanggan
3. Subsistem promosi, software yang menjelaskan mengenai
penjualan langsung dan periklanan
4. Subsistem harga, software
yang berisi semua informasi mengenai harga
5.
integrated mix, software yang
mengembangkan strategi pemasaran yang menggunakan campuran unsur-unsur secara
gabungan.
Contoh sistem informasi
pemasaran :
1. analisis penjualan
penelitian kegiatan
penjualan dalam hal : produk mana yg terjual, pelanggan mana yg membeli,
wiraniaga mana yg menjual produk
2. laporan penjualan
menurut produk yaitu
produk-produk didaftarkan berdasarkan urutan year to date sehingga produk yang
laku berada diatas.
2.3. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
(MANUFACTURING
INFORMATION SYSTEM)
Merupakan subsistem SIM
yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur.
Dalam area manufaktur
telah menggunakan komputer secara fisik maupun secara konseptual.
Ø Komponen fisik : CAD,
CAM
Ø SI Konseptual :
menjadwalkan produksi, mengatur persediaan, mengendalikan kualitas produk, dll.
Subsistem Input
1. sistem informasi
akuntansi
2. subsistem rekayasa
industri (industrial enggineering)
3. subsistem intelijen
manufaktur
subsistem output
1.
subsistem produksi
2.
subsistem persediaan
3.
subsistem kulaitas
4.
subsistem biaya
contoh SI manufaktur
1.subsistem produk
menelusuri arus suatu pekerjaan, perusahaan merakit lampu sepeda, senter ini
dirakit dari beberapa bagian
2.jadwal produksi,
menentukan langkah-langkah proses produksi yang akan dilakukan menentukan
status sehingga pekerjaannya dapat ditanyakan.
2.4. Sistem Informasi Keuangan
Merupakan subsistem SIM
yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai
di seluruh perusahaan terurama para manager yang menggunakan informasi tersebut
untuk mengelola sumberdaya mereka.
Subsistem input :
1. subsistem audit internal, membantu SIA dalam menyediakan
data & informasi dengan penelitian khusus yang dilakukan oleh auditor
internal
2.
subsistem intelejen keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen-elemen
lingkungan yang mempengaruhi arus uang seperti masyarakat keuangan, pemegang
saham, pemerintah.
Subsistem output :
1. subsistem peramalan
(forecasting)
melakukan peramalan
jangka panjang sampai dengan 10 tahun.
2. subsistem manajemen dana
(fund Management)
berkaitan arus uang
melalui perusahaan, manajemen ingin mengetahui sebelumnya kelebihan &
kekurangan sehingga mereka dapat merencanakan cara menanganinya.
3. subsistem pengendalian
menyiapkan anggaran
& kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka
dapat memantau biaya aktual yang dibandingkan dengan anggaran.
Contoh sistem informasi
keuangan :
Dow Jones News
/Retrieval Service (DJNS) : Informasi yang menyediakan intelejensi keuangan
bagi para manajer dalam bentuk database, yaitu mendapatkan informasi mutahir
dari wall street journal dalam bentuk tampilan layar.
SOAL
3. Organisasi SIM pada
Diknas, dan ICT sangat pesat perkembangannya, jelaskan kedua hal tersebut
dengan contohnya.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Ujian
Nasional. Dalam kesempatan ini, saya akan memberikan contoh
yang sederhana mengenai penerapan sistem informasi manajemen (Sim).penerapan
sim disini saya kaitkan dengan sistem basis data atau yang sering disebut dengan database yang merupakan media dari
sebuah sim dilaksanakan. Fungsi manajemen sistem informasi dalam konteks
manajeman data menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tata
cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian.
Keberhasilan manajemen system informasi dalam kontek
menajemn data bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data,
pengorganisasian data dan tatacara penggunannnya.
|
|
|
Tujuan dibuatnya sistem informasi manajemen dalam
Ujian Nasional adalah: Menyimpan data siswa yang akan
mengikuti ujian nasional, * Dalam pendistribusian soal ujian nasional, guna
mengetahui kelengkapan soal ditempat ujian berlangsung, * Membuat data hasil
Ujian Nasional tersebut
Konsep Pembuatan Sistem Informasi Manajemen dalam
Pelaksanaan Ujian Nasional Pada dasarnya pembuatan sistem
informasi manajemen dalam pelaksanaan ujian nasional ini dilakukan untuk
membuat pelaksanaan ujian nasional lebih terorganisir dan lebih efisien dalam
waktu yang digunakan.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan
sebuah aplikasi database yang dapat menampung data siswa yang akan mengikuti
ujian nasional. Input yang kita lakukan saat melaukan sistem informasi
manajemen ini adalah dengan memasukan No Induk Siswa Nasional (NISN), Nama sekolah,
Nama siswa, Tempat, tanggal lahir, kelas/jurusan, dan kota/provinsi.
Data siswa dalam pelaksanaan ujian nasional sangat
penting, karena data tersebut kemudian akan mennetukan banyaknya soal yang akan
dibuat oleh Departemen Pendidikan yang terkait, oleh karena itu biasanya data
siswa yang akan mengikuti ujian nasional akan diminta oleh pemerintah pusat
kepada sekolah yang terkait.
Setelah database siswa yang mengikuti ujian
nasional telah selesai diinput, dan semuanya sudah terdaftar oleh pemerintah pusat.
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah siswa
yang akan mengikuti ujian nasional kemudian membuat perancangan pendistribusian
soal ujian nasional. tahapan ini merupakan sebuat proses dalam sistem informasi
manajemen. Setelah soal didistribusikan dengan baik, kita dapat membuat
sebuah database untuk mencatat pendistribusian yang telah dilakukan. Sehingga
dapat terlihat mana daerah yang soalnya sudah terdistribusi dan mana yang belum
terdistribusi kemudian yang terakhir dibuat data nilai siswa yang telah
dikoreksi menggunakan scanner dan datanya langsung masuk kepada data siswa yang
terkait.
Sehingga dapat diketahui hasil ujian nasional
tersebut.Dan dapat dilihat secara online oleh pihak sekolah yang bersangkutan.
Ini merupakan proses output yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen
diatas, yaitu Informasi yang didapatkan berupa hasil data nilai dan keterangan
lulus atau tidak lulusnya seorang siswa.
B. PENGGUNAAN ICT DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Potensi setiap teknologi
berbeda-beda menurut bagaimana teknologi digunakan. Haddad dan Draxler
mengidentifikasi setidak-tidaknya lima tingkat penggunaan teknologi dalam
bidang pendidikan, yaitu: presentasi, demonstrasi, drill dan praktik, interaksi
dan kolaborasi.
Bagaimana siaran radio dan
televisi digunakan dalam bidang pendidikan?
Ada tiga pendekatan umum pada
penggunaan penyiaran radio dan televisi dalam bidang pendidikan:
1. pengajaran kelas langsung, di mana program siaran
mengganti guru yang sifatnya temporer;
2. penyiaran sekolah, di mana program penyiaran
memberikan/menyediakan sumber-sumber pengajaran dan
pembelajaran; dan
3. program pendidikan umum pada stasiun
lokal, nasional
dan internasional yang menyediakan/memberikan kesempatan pendidikan
informal.
Contoh terkenal dari pendekatan pengajaran kelas langsung
adalah Interactive Radio Instruction (IRI). Pendekatan ini “berdurasi selama 20
– 30 menit, termasuk latihan pembelajaran di kelas yang dilakukan setiap hari.
Pelajaran melalui radio, yang dikembangkan seputar tujuan pembelajaran khusus
ilmu matematika, pengetahuan, kesehatan dan bahasa menurut kurikulum
nasional dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pengajran kelas dan
berperan sebagai bantuan reguler dan terstruktur pada guru yang sangat minim
dengan pelatihan dan sumber-sumber yang sangat kurang memadai”. Projek IRI
diimplementasikan di Amerika Latin dan Afrika. Di Asia, IRI pertama kali
diimplementasikan di Thailand pada tahun 1980; di Indonesia, Pakistan,
Banglades dan Nepal pada tahun 1990an.Riset ektensif di seluruh dunia menunjukkan
bahwa projek IRI berdampak positif pada hasil pembelajaran dan pemerataan
pendidikan.
Telesecundaria
di Meksiko merupakan contoh lain pengajaran kelas langsung yang
menggunakan siaran televisi. Program ini diluncurkan di Meksiko pada tahun 1968
sebagai strategi cost-effective untuk mengembangkan pendidikan sekolah menengah
di komunias kecil dan jauh.
` Desain
program tersebut telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun, mulai
dari perubahan pendekatan “talking head” menjadi program yang lebih interaktif
dan dinanmis yang menghubungkan komunitas dengan program seputar metode
pengajaran. Strategi ini berarti menggabungkan isu komunitas menjadi program
yang menawarkan anak-anak pendidikan terpadu, yang melibatkan komunitas luas
dalam organisasi dan manajemen sekolah dan mendorong siswa untuk melakukan
aktivitas komunitas.
Di Asia,
44 radio dan TV universitas di Cina (yang meliputi China Central Radio dan
Television University), Universitas Terbuka di Indonesia, dan Indira Ghandi
National Open University menggunakan radio dan televisi, baik untuk pengajaran
langsung dan untuk siaran sekolah untuk menjangkau populasi yang lebih besar.
Berkaitan dengan institusi ini, siaran disertai dengan materi cetak dan kaset
audio.
General
educational programming
terdiri dari berbagai tipe program(program baru, program dokumenter, quiz show,
kartun pendidikan, dan lain sebagainya) yang menyajikan kesempatan pendidikan
nonformal untuk semua tipe siswa. Dalam suatu pengertian, program radio atau
televisi dengan nilai infromasi dan pendidikan merupakan tipe grogram tersebut.
Apakah teleconferencing dan apa
fungsi dalam pendidikan?
Teleconferencing
mengacu pada komunikas interaktif elektronik antara dua orang di dua
tempat atau lebih yang berbeda. Berdasarkan sifat dan tingkat interaktif dan
keunggulan teknologi, ada empat tipe teleconferencing, yaitu 1)
audioconferencing; 2) audio-graphic conferencing, 3) videoconferencing;
dan 4) Web-based conferencing.
Audioconferencing
melibatkan pertukaran pesan suara melalui jaringan telepon. Teks dan image
seperti grafik, diagram atau gambar dapat ditukar dengan pesan suara, yang
dinamakan audiographic conferenecing. Videoconferencing menghasilkan petukaran
tidak hanya suara dan grafik tetapi juga menggerakkan image. Teknologi tidak
hanya menggunakan jaringan telepon tetapi juga jaringan satelit atau
jaringan televisi (siaran/kabel). Web-based conferencing melibatkan transmisi
teks, dan grafik, radio dan media visual melalui Internet; conferencing ini
menggunakan komputer dengan browser dan komunikasi berupa synchronous dan
asynchronous.
Teleconferencing digunakan dalam
konteks pembelajaran formal dan non-formal untuk memudahkan diskusi antara guru
dan siswa, dan siswa dengan siswa, juga untuk mengakses para ahli dan sumber-sumber
lain dari jarak jauh. Dalam open and distance learning, teleconferencing
merupakan suatu alat yang bermanfaat untuk memberikan pelajaran langsung.
Jaringan audio-graphic teleconferencing bertujuan untuk pendidikan yang
berkelanjutan.
Penggunaan
komputer dan Internet digunakan untuk pengajaran dan pembelajaran?
Ada tiga
pendekatan umum terhadap penggunaan komputer dan Internet dalam bidang
instruksional, yaitu
1.
Belajar
komputer dan Internet, di mana kemampuan menggunakan teknologi merupakan tujuan
akhirnya
2.
Belajar
dengan komputer dan Internet, di mana teknologi memudahkan pembelajaran
kurikulum, dan
3.
Belajar
melalui komputer dan Internet, dengan memadukan pengembangan kemampuan
mengaplikasikan teknologi dengan kurikulim.
Apa
yang dimaksud dengan belajar komputer dan Internet?
Belajar komputer dan Internet
berfokus pada pengembangan kemampuan teknologi. Secara khusus belajar
komputer meliputi:
- Dasar: istilah-istilah dasar, konsep dan operasional (penggunaan)
- Menggunakan keyboard dan mouse
- Menggunakan alat produktivitas seperti word processing, spreadsheets, data base and program grafik
- Menggunakan alat riset dan kolaborasi seperti search engines dan email
- Keterampilan dasar dalam menggunakan aplikasi program dan aplikasi authoring seperti Logo atau HyperStudio
- Mengembangkan pemahaman dampak sosial perubahan teknologi.
Pembelajaran
dengan komputer dan Internet
Belajar dengan alat teknologi berarti
mengembangkan alat yang berfokus pada bagaimana pengetahuan dapat menjadi cara melakukan
pembelajaran. Belajar dengan teknologi tersebut meliput:
- Presentasi, demonstrasi dan manipulasi data dengan menggunakan alat-alat produktivitas
- penggunaan tipe aplikasi kurikulum khusus seperti educational games, drill dan praktik, simulasi, tutorial, virtual laboratories, visualisati dan representasi grafik tentang konsep abstrak, komposisi musik dan sistem ahli
- Pemanfaatan informasi dan sumber CD-ROM atau online seperti ensiklopedia, peta interaktif dan atlas, jornal elektronik dan referensi.
Belajar dengan komputer dan Internet
Belajar dengan komputer dan Internet menggabungkan
belajar alat teknologi tersebut dengan belajar dengan teknologi tersebut.
Belajar dengan komputer melibatkan pembelajaran keterampilan teknologi
“just-in-time” atau ketika siswa perlu mempelajarinya ketika dia terlibat dalam
aktivitas yang terkait dengan kurikulum. Misalnya, siswa sekolah lanjutan yang
harus menyajikan laporan tentang dampak kenaikan harga minyak terhadap
komunitas barangkali mulai melakukan riset online, mengguankan program
spreadsheet dan database untuk membantu menyusun dan menganalisis data yang
telah mereka kumpulkan, dan menggunakan aplikasi word processing untuk
mempersiapkan laporan tulisnya.
Penggunaan komputer dan Internet dalam pendidikan jarak jauh
Banyak institusi pendidikan tinggi yang menawarkan proses
pendidikan jarak jauh telah memulai mengunakan Internet untuk memperbaiki
capaian dan kualitas program. Virtual University of the Monterrey
Institute of Technology di Meksiko menggunakan kombinasi materi cetak dan
rekaman siaran langsung dan Internet untuk menyampaikan materi pelajaran pada
siswa diseluruh Meksiko dan di beberapa negara Amerika Latin.
Di University of the Philippines Open University (UPOU),
materi pelajaran masih didominasi materi cetak tetapi tutorial online
menngunakan alternatif lain, yaitu face-to-face tutorials khususnya bagi
siswa-siswa yang enggan untuk datang ke pusat-pusat pembelajaran UPOU.
Yang dimaksud telekolaborasi?
Pembelajaran online yang melibatkan siswa mengikuti
pelajaran formal barangkali merupakan aplikasi Internet yang paling umum dalam
pendidikan. Alat-alat kolaborasi berbasis Web seperti email, listservs, message
boards, real-time chat, dan konferensi berbasis Web, menghubungkan siswa dengan
siswa lain, dengan guru, pendidik, peneliti, artis pemimpin industri dan
politisi, dengan akses Internet yang dapat mengembangkan proses pembelajaran.
Penyusunan penggunaan sumber-sumber Web dan alat kolaborasi
untuk tujuan kurikulum dinamakan telecollaboration. Judi Harris mendefinisikan
telecollaboration sebagai “upaya pendidikan yang melibatkan orang-orang di
lokasi yang berbeda-beda dengan menggunakan alat Internet dan sumber untuk
difungsikan bersama-sama. Banyak telekolaborasi pendidikan berbasis pada
kurikulum, didesain oleh guru dan dikoordinasi oleh guru. Projek kolaborasi
terbaik adalah projek-projek yang sepenuhnya dipadukan ke dalam kurikulum dan
bukan aktivitas ekstra kurikuler, projek-projek di mana penggunaan teknologi
memungkinkan aktivitas, dan projek atau aktivitas yang memberdayakan siswa
untuk menjadi siswa yang aktif, kolabortatif, kretaif, integratif, dan
evaluatif. Ada banyak projek telekolaboratif yang sedang diimplementasikan di
seluruh dunia.
Di antara projek tersebut adalah projek Voices of Youth yang
dikembangkan oleh UNICEF. Projek ini mendorong siswa untuk sharing pandangan
tentang HIV/AIDS dan tenaga kerja anak dengan anak usia muda lainnya dan usia
dewasa di seluruh dunia melalui forum diskusi elektronik. Web site Voices of
Youth juga menyajikan topik yang berbeda-beda untuk membantu guru
mengintegrasikan diskusi Voice of Youth di dalam aktivitas kelas lain.
Barangkali projek telekolabirasi yang paling luas dikenal
adalah Program Global Learning and Observations to Benefit the
Environment (GLOBE) . GLOBE merupakan program yang disponsori
pemerintah AS yang diluncurkan pada tahun 1994 yang menghubungkan siswa sekolah
dasar dan sekolah menengah dan guru dari lebih dari 10.000 sekolah di
lebih dari 95 negara dengan komunitas riset ilmiah. GLOBE memberikan kesempatan
pada siswa untuk berkolaborasi dengan parailmuwan dalam melakukan riset
pengetahuan.
SOAL
4. Analisiskanlah,
peranan komputer dalam pemasaran pendidikan dan produktivitas pendidikan dan
jasa!
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan
bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan atau institusi .
Demikian juga pada lembaga pendidikan sebagai sebuah lembaga non profit. Akibat
bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu lembaga pendidikan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesainsistembaru.
Sebuah lembaga Pendidikan Juga membutuhkan Manajemen Pemasaran Jasa
seperti halnya perusahaan non profit Karena Lembaga Pendidikan adalah
perusahaan non profit yang bergerak di bidang Jasa.
Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan
berbagai industri seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunikasi,
retail, konsultan dan pengacara. Selain itu terlihat juga dari maraknya
organisasi nirlaba seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, perguruan
tinggi yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi kepada
pelanggan atau konsumen. Perusahaan manufaktur kini juga telah menyadari
perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan competitive
advantage bisnisnya. Implikasi penting dari fenomena ini adalah semakin
tingginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran jasa yang
berbeda dibandingkan dengan pemasaran tradisional (barang).
Lembaga Pendidikan juga akan dihadapkan dengan globalisasi pendidikan.
Globalisasi berarti suatu proses keterbukaan yang seluas-luasnya, bebas dari
keterbelengguan cultural, bebas dari ketertutupan. Globalisasi dengan ciri
pasar bebasnya tidak hanya menjual barang produksi industri saja, melainkan
juga sumberdaya manusia yang siap kerja. Oleh karena itu kualitas menjadi acuan
utama. Barang (produk pendidikan) yang tidak berkualitas akan dicampakkan oleh
konsumen, persaingan pasar semacam ini menuntut barang dagangan yang
berkualitas. Masyarakat sudah mulai mempertanyakan dan memilih sekolah-sekolah
berkualitas, karena mereka takut putra-putrinya tidak mampu bahkan kalah bersaing
di era globalisasi ini.
Manajemen Pemasaran Jasa adalah suatu metode baru untuk memajukan dan
mengembangkan potensi sebuah organisasi dengan memusatkan sasaran atau target,
terutama pada masyarakat yang benar-benar memutuhkan dan menginginkan
organisasi kita, dan tujuan dari pemasaran adalah membantu pengelola suatu
organisasi untuk memutuskan produk apa yang mesti ditawarkan.
Mula-mula pemasaran dikenal dan dikembangkan oleh perusahaan multi nasional besardengan kekuatan ekonomi super. Tapi sekarang, setiap perusahaan dan bahkan setiap orang telah menggunakannya, tidak ketinggalan pula organisasi-organisasi non-profit seperti lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pencetak biro jasa masa depan telah memanfaatkan segi keunggulan pemasaran untuk meningkatkan kerjasama atau transaksi mereka dengan pembeli, langganan dan publik. Suatu organisasi yang memutuskan tetap eksis dan suvive digelanggang persaingan yang ketat ini, mau tidak mau, tidak akan sukses tanpa memiliki strategi pemasaran yang baik.
Mula-mula pemasaran dikenal dan dikembangkan oleh perusahaan multi nasional besardengan kekuatan ekonomi super. Tapi sekarang, setiap perusahaan dan bahkan setiap orang telah menggunakannya, tidak ketinggalan pula organisasi-organisasi non-profit seperti lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pencetak biro jasa masa depan telah memanfaatkan segi keunggulan pemasaran untuk meningkatkan kerjasama atau transaksi mereka dengan pembeli, langganan dan publik. Suatu organisasi yang memutuskan tetap eksis dan suvive digelanggang persaingan yang ketat ini, mau tidak mau, tidak akan sukses tanpa memiliki strategi pemasaran yang baik.
Saat ini sekolah harus memberikan pelayanan
prima kepada setiap pelanggannya. Dalam dunia pendidikan, yang disebut sebagai
pelanggan ialah siswa dan orang tua. Pelayanan prima yang diberikan kepada
pelanggan atau calon pelanggan dapat memanfaatkan komputer serta jaringan
internet. Pelayanan prima akan berdampak positif terhadap lembaga atau sekolah
itu sendiri. Karena dengan pelayanan prima para pelanggan akan ikut
mempromosikan sekolah kepada masyarakat luas.
Akan
tetapi, promosi atau pemasaran pendidikan tidaklah cukup dengan peran serta
para pelanggannya. Pemasaran pendidikan harus dilakukan dengan memanfaat
kemajuan teknologi, yaitu dengan komputer dan internet.
Saat ini sudah banyak sekolah
atauuniversitas yang membuat website guna memasarkan produk atau jasanya.
Berbagai informasi menyangkut profil, prestasi atau keunggulan sekolah dikemas
dengan menarik. Berbagai program jangka pendek, menengah, maupun panjang dari
sekolah taua universitas dapatdilihat oleh semua orang.
Dengan
sistem pemasaran seperti ini, pihaks sekolah tidak perlu menggunakan promosi
atau memasarkan produk pendidikannya secara tradisional. Pembuatan brosur,
surat dan memasang iklan pada surat kabar. Keuntungan kunci dari internet untuk
pendidikan adalah potensi pertumbuhan pelanggan. Namun, dengan menggunakan atau
melakukan promosi diinternet, sekolah akan memiliki potensi untuk mendapatkan
pelanggan lebih banyak. Ini karena internet buka 24 jam sehari dan bisa diakses
oleh siapa pun, dan di manapun.
SOAL
5. Sistem informasi berbasis
komputer PSDS pada bidang pendidikan dan otomatisasi perkantoran.
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS)
merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi,
sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Sistem otomatisasi kantor
(dalam bahasa Inggris: Office Automation disingkat OA)
didefinisikan sebagai sistem
informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan, dokumen, serta komunikasi
elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja danorganisasi.
Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik
formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi
informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam
maupun di luar perusahaan. Orang yang berada dalam suatu kantor dapat
menggunakan otomatisasi kantor
untuk berkomunikasi dengan orang yang berada di kantor lain dalam suatu
perusahaan, atau dengan orang lain dalam kantor di perusahaan lain.
Para pengguna otomatisasi kantor pada
umumnya adalah Manajer, orang yang bertanggung jawab mengelola
sumber daya perusahaan, terutama SDM. Profesional, menyumbangkan keahlian
khusus yang membedakan mereka dengan sekertaris dan pegawai administrasi.
Sekretaris, ditugaskan oleh profesional untuk melaksanakan berbagai tugas
seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal
pertemuan.
Manfaat
Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecah
masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antar manajer untuk saling melakukan komunikasi
dengan lebih baik selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang
lebih baik dan lebih cepat. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat
diperoleh perusahaan dalam pemanfaatan sistem otomatisasi kantor:
- Pendapatan yang Lebih Tinggi versus Penghindaran Biaya.
- Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi computer menunda penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah.
- Pemecahan masalah Kelompok/Tim.
- Cara OA berkontribusi pada komunikasi ke dan dari manajer membuatnya sangat cocok diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok.
- Pelengkap-Bukan Pengganti.
- Sebagai suatu cara komunikasi bisnis, OA bukan tanpa keterbatasan. OA tidak akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional-percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. OA harus bertujuan melengkapi komunikasi tradisional.
Contoh
Salah satu penggunaan otomatisasi kantor yang
terkenal saat ini adalah penggunaan Video Conference dimana teknologi
komunikasi ini memungkinkan
dua orang atau lebih dapat berkomunikasi secara langsung tanpa mengenal batasan
waktu dan tempat. Video Conference ini sangat berguna bagi para manajer di satu
tempat untuk bertukar informasi dengan manajer lain di wilayah lain (misal luar negeri) untuk memahami
fenomena yang terjadi. Teknologi ini tentu saja dapat menghemat biaya, waktu
dan tenaga yang sangat besar dibandingkan para manajer tersebut harus bertemu tatap muka di suatu tempat.
SOAL
6.
Konsep
pengambilan keputusan dan nilai informasi bagi pengambilan keputusan
a.
Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan
Dalam
manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting
karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang
harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin.
Keputusan manajer sangat penting karena menyagkut semua aspek . Kesalahan dalam
mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai
pada kerugian uang. Pengambilan keputusan adalh suatu proses pemikiran dalam
pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
Ada masalah yang midah diselaisaikan
ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan
beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar
proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas
tiga tahap, yaitu :
1. Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang
memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk
dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan masalahnya.
2. Perancangan
Menemikan, mengembangkan dan menganalisis
arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk
memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
3. Pemilihan
Memilih arah tindakan tertentu dari
semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Model Simon ada hubungannya dengan
sisten informasi manajemen. Hubungan ini diikhtisarkan untuk ketiga tahap model
Simon yaitu :
1. Pemahaman
Proses
penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan
maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem
informasi harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji
mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus
menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar
disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat
ditangani.
2. Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan
untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu
menganalisis alternatif.
3. Pemilihan
SIM
menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk
keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi
pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Sistem
pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau
tertutup. Sistem penganbilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan
dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistenm
ini, pengambilan keputusan tertutup dianggap :
1.
Mengetahui
semua alternatiuf dan akibat atau masing-masing alternatif.
2.
Mempunyai
suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat
urutan alternatif yang lebih disukai.
3.
Memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan atau
kegunaan.
Sedangkan model keputusan terbuka
menganggap pbahwa pengambilan keputusan terbuka menganggap bahwa penganbilan
kepuusan:
1.
Tidak
mengetahui senua alternatif dan semua hasil
2.
Melakukan
penyelidikan sacara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang
memuaskan.
3.
Mengambil
keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas
urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara
hasil dan tingkat keinginan.
b. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pembuatan
keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan
sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik
dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan
besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif.
Masalah
korektif adalah masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari apa yang
direncanakan. Masalah progresif adalah suatu masalah yang terjadi akibat adanya
keinginan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi ayau hasil masa
lalu. Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbesar atau memperluas market
sharenya atau suatu pabrik mobil ingin memproduksi suatu kendaraan yang lebih
irit bahan bakarnya. Masalah kreatif adalah suatu masalah yang muncul karena
adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Hal ini dapat
dicontohkan sebuah pabrik mobil ingin menciptakan kendaraan dengan energi
matahari.
c. Teknik pengambilan keputusan
Herbert A
Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang
diprogram dan tidak diprogram. Lihat tabel 1.1
Tabel
1.1 Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern
Tipe-tipe keputusan
|
Teknik-teknik
pembuatan keputusan
|
|
Tradisional
|
Modern
|
|
Diprogram:
Keputusan
rutin dan berulang-ulang.Organisasi mengenbangkan proses khusus bagi
penanganannya
|
1.
Kebiasaan
2.
Kegiatan rutin:
Prosedur
pengoperasiaan
standar.
3.
Stuktur organisasi
tersusun
baik.
|
1.
Teknik riset operasi
Analisis
matematik
Model-model
2.
Pengolahan data
elektronik.
|
Tidak
diprogram:
Keputusan
sekali dipakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan.Ditangani dengan proses
pemecahan masalah umum
|
1.
Kebijakan dan
Kreatifitas.
2.
Coba-coba
3.
Selektif dan latihan
para
pelaksana.
|
1.
Teknik opemecahan masalah yang diterapkan pada :
1.
Latihan membuat
keputusan.
2.
penyusunan “Heurictic”
|
d. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan
memiliki berapa tahap :
Tahap 1 :
Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager seriing menghadapi kenyataan
bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya
mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat
mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra
sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan
atau perubahan dari yang “noirmal”.
Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan
langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data
apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan
mendapatkan informasi tersebut.
Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif.
Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “feasibel”
sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk
masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak
kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang
efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan
esuatu yang sempurna atau ideal.
Tahap 4 :
Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan
alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus
mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.
Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan
keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih
akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan
kebijakan manajer.
Tahap 6: Implementasi Keputusan . Setelah alternatif
terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai
permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam
hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai
konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan
manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan
memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan
kjeputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai
kemungkinan.
Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi
keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah
implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang
diinginkan.
e. Kriteria Pengambilan Keputusan
Kriteria untuk memilih alternatif dalam model
normative adalah pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan dan
sebagainya(. Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk kwantitatif disebut
fungsi objektif untuk suau keputusan. Dalam model ekonomi klasik, manusia
rasional dianggap memaksimakan kegunaan. Kegunaan ini dirumuskan sebagai sifat
hasil yang memberikan kesenangan atau menghindarkan kesusahan. Bagi suatu
perusahaan, kegunaan biasanya dipandang sebagai laba, tetapi hal ini dapat juga
berupa penjualan, bagi pasar, dan lai sebagainya.
Suatu
pandangan alternative mengenai criteria untuk pengambilann keputusaan adalah
pemuasan. Pandangan ini berasal dari model perilaku deskriptif yang menyatakan
penyelidikan untuk mendapatkannya. Mereka tidak senuhnya rasional atau cermat
dalam penyelidikan aytau penelitiaannya. Mereka menyederhanakan factor-faktor
ayang harus dipertimbangkan.
1). Skala Pengukuran Pengambilan
Keputusan
Pada
hakekatnya pembuatan keputusan dipandang sebagai suatu proses dalam usaha
mencari jalan keluar dari suatu masalah atau problem. Istilah proses
menyiratkan adanya suatu rangkaian atau tahap-ytahap yang teratur menuju suatu
tujuan yang telah ditetapkan , yaitu penyelesaian suatu persoalan. Tolak ukur
kuantitatif mengenai manfaat dan biaya bertujuan mempermudah perbandingan
antara keefektifan beraneka alternatif cara penggarapan dalam situasi
keputusan. Disini jelas nilai-nilai dan tingkat ukurannya dalam bentuk
angka-angka atau kuantitatif. Skala pengukuran ini disusun menurut urutan
bertambah banyaknya batasan yang diadakannya. Skala pengukuran yang dimaksud
dapat dirinci dan dijelaskan dibawah ini.
2). Skala Nominal
Skala
Nominal aadalah pengukuran dengan taraf yang peling rendah. Disini suatu objek
digolong-glongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif. Simbol-simbol atau angka-angka ini dipakai untuk
member identitas suatu kelompok tertentu. Misalkan plat nomor kendaraan
bermotor juga merupakan skala nominal karena nomor dan huruf pada kendaraan
tersebut menerangkan tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Pengambilan
keputusan dengan skala nominal agak sulit dilakukan karena skala ini tidak
memperlihatkan suatu jenjang nilai dari sejumlah alterntif keputusan. Skala ini
hanya memperlihatkan perbedaan antargolongan.
Skala nominal digunakan untuk memilih
hasil alternative yang hubungannya paling dekat atau paling berarti bagi
sasaran yang dituju atau memilih alternative dengan biaya terendah bila terdaat
alternative hasil yang relative sama atau tidak berbeda nilainya dalam
hubungannya dengan sasaran yang dituju.
3). Skala Ordinal
Skala ordinal adalah suatu skala
pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukan adanya suatu jenjang urutan
prefensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau
dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori
yang mingkin tidak berbeda deangan objek lainnya. Akan tetapi. Masing-masing
objek tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bertsifat ‘yang satu lebih
dari yang lain’seperti lebih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lain
sebagainya.
Untuk mempermudah pengambilan
keputusan dalam kasus ini biasanya setiap kemungkinan hasil dari al;ternatif
diberi score nilai sehubungan dengan jenjang nilai atau keartiaannya terhadap
sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.
4). Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala yang
mempunyai cirri-ciri skala ordinal, yang selisih dari tiap-tiap angka atau
jenjang prefensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian
pengukurannya. Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan
dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara komponen-komponen
atau variabel-variabel yang diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini
biasanya menyangkut kombinasi pemakaian bahan baku untuk membuat suatu barang
atau produk.
5). Skala Ratio
Skala ratio adalah suatu skala interval
yang mempunyai titik nol yang nyata. Dalam slkala ini perbandingan setiap titik
pada init pengukuran adalah bebas. Pada skala ini, perbandingan dari setiap
titik pada unit pengukuran biasanya banyak ditemui dalam ilmu alam fisika,
yaitu benda-benda atau simbol-simbol tertentu seperti “=”,”>”,Y=Kx. X/Y, dan
lain-lain.
Pengukuran dengan skala ratio untuk
pembuatan keputusan paling mudah dilakan karena langsung diketahu perbedaan dan
perbandingan jenjang nilai dari setiap hasil altarnatif.
6). Skala Absolut
Skala absolut merupakan ukuran
kuantitatif yang jelas dan nyata dan dapat dibandingkan secara langsung.
Situasi atau kondisi keputusan yang terstuktur secara sempurna biasanya banyak
ditemukan dalam jenis keputusan yang bersifat korekif, dengan skala pengukuran
ratio aatau absolute karena dalam hai ini setiap alternative yang akan dipilih
jelas ukuran manfaat dan biayanya dalam angka-angka yang mudah dibandingkan.
Selanjutnya, situasi atau kondisi keputusan yang tidak terstruktur banyak
dijumpai dalam masalah-masalah yang bersifat kreatif dengan skala pengukuran
nominal, ordinal, dan interval.
f. Metode Kuantitatif dalam
Pembuatan Keputusan
Operasi berbagai organisai telah semakin
kompleks dan mahal. Karena itu, menjadi semakin sulit dan penting bagi para
manajer untuk membuat rencana dan keputusan yang efektif. Berbagai teknik dan
peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih dari
40 tahun dan dikenal sebagai teknik”management science” dan “operations
research”. Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berrgantian dengan
pengertian yang sama yaitu riset operasi(operations research)
1). Konsep Riset Operasi
Ada tujuh cirri utama riset operasi
dalam proses pengambilan keputusan yang dapat dirinci sebagai berikut :
(a). Terpusat pada pembutan
keputusan
(b). Penggunaan metode ilmiah
(c). Penggunaan mdel matematik
(d).
Efektifitas ekonomis
(f).
Bergantung pada computer
(g).
Pendekatan tim
(h).
Organisasi system
Sedangkan pendekatan riset operasi
untuk pemecahan masalah
Sebagai alternative di dalam proses
pengambilan keputusan mempunyai lima tahap, yaitu :
1.
Diagnosa masalah
2.
Perumusan masalah
3.
Pembuatan model
4.
Analisis model
5.
Implementasi penemuan
2). Model Riset Operasi
Sebagian besar proyek riset operasi
sangat berstandar pada model matematika. Ada sejumlah cara pengelompokan model
yang digunakan dalanm riset operasi, yaitu model normative dan deskriptif.
Model normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif
menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya. Beberapa model dan teknik
operasianal sebagai berikut :
Progmasi linear adalah suatu peralatan riset yang
digunakan untuk memecahkan masalah “optimasi”atau masalah satu jawaban “paling
baik”dari serangkaian alternative. Model progmasi linear termasuk model
normative karena memcari penyelesaian optimum.
Teori antrian. Karena hamper semua ekonomi dan
bisnis beroperasi dengan sejumlah sumber daya yany relative terbatas, maka
sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang
menunggu dilayani. Teori antrian atau sering disebut model garis tunggu
dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu garis
tungguyang paling dapat diterima.
Analisis network adalah peralatan yang dikembangkan untuk membantu manajeman
dalam perencanaan, pengawasan, dan proyek yang relative kompleks dan tudak
rutin. Model ini yang terkenal adalah PERT(Program Evaluation and Review
Technique) dan CPM (Critical Path Method). PERT banyak digunakan
untuk merencanakan dan mengawasi program penelitian dan pengembangan, sedangkan
CPM digunakan dalam proyek konstruksi.
Teori permainan adalah suatu pendekatan matematik
untuk pembuatan model persaingan atau pertentangan antara pihak yang
berkempentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pembuatan
keputusan pada berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konfliks.
Model
rantai Markov
adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pemmbuatan model berbagai
macam system dan proes yang bisnis. Model ini digunakan untuk memperkirakan
perubahan di waktu yang akan dating dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan
perubahan di waktu yang lalu dalam variabel tersebut.
Progamasi dinamik adalah sekumpulan teknik progmasi
yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat. Tujuan model
ini adalah mengoptimumkan(memaksimalkan atau meminimalkan) seluruh keputusan
berurutan yang saling berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.
Simulasi adalah kegiatan percobaan-percobaan
dengan suatu model (bukan kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan
direncanakan. Model ini menciba meniru suatu bagian operasio organisasi guna
mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu untuk melekukan percobaan dengan
bagian tersebut melalui pengubahan variabel-variabel tertentu. Kerena adanya
computer, model-model simulasi pada umumnya adalah model matematik yang paling
komprehensif.
3). Aplikasi Riset Operasinal
Masalah-masalah yang dapat
menggunakan teknik-teknik operasinal adalah sebagai berikut :
Masalah persediaan, masalah ini merupakan salah satu
masalah yang paling baik dipecahkahkan dengan teknik-teknik riset operasional
karena menyangkut penyeimbangan tujuan-tujuan yang saling bertentangan
Pertentangan tersebut terjadi antara biaya pemesanan dan biaya penyimpangan
produk. Biaya pemesanan setiap satuan produk cenderung turun bila kuantitas pemesanan
naik. Penyelesaian optimal dapat diperoleh melaluimpenggunaan teknik-teknik
riset operasional yang menyeinbangkan kedua biaya tersebut.
Masalah alokasi. Pemecahan masalah alokasi dapat
dicontohkan dengan mencari kombinasi optimal antara karyawan dan mesin yang
akan meminimumkan biaya.
Masalah antrian. Masalah antrian menyamgkut
perancangan bernagai fasilitas untuk memenuhi permintaan akan pelayanan.Masalah
antrianbiasanya dipusatkan dengan teori antrian, tetapi masalah kompleks
memerlukan teknik-teknik simulasi
Masalah pengurutan. Masalah ini timbul apabila manajer
harus memutuskan dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan
dilaksanakan. Penyelesaian masalah ini biasanya dicari melalui simulasi yang
memungkinkan pengujian efisiensi berbagai urutan yang berbeda.
Masalah routing. Masalah routing timbul bila
manajer harus memutuskan kapan bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Masalah ini
dapat ditangani dngan progmasi linear, model antrian, atau kombinasi keduanya.
Masalah penggantian. Banyak peralatan mahal organisasi
akan using atau tidak terpakai, misalya mesin dan truk sehingga bila
dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak efisien dan
meningkatkan biaya operasi, misalnya biaya pemeliharaan.Masalah ini biasanya
menggunakan programasi linear.
Masalah persaingan. Masalah ini berkembang bila dua
atau lebih organisasi berusaha mencapai tujuan yang saling bertentangan seperti
organisasi berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya yang berarti kenaikan
bagi organisasi yang satu merupakan penurunan bagi organisasi yang lain. Teori
permainan dapat digunakan dalam penyelesaian masalah ini.
Masalah pencarian. Kesalahan atau ketidaklengkapan
informasi dapat mengakibatkan keputusan yang salah dan selanjutnya memerlukan
waktu dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaiknya pengumpulan informasi juga
memerlukan biaya dan waktu. Peralatan statistic dikombinasikan dengan
menggunakan model progmasi linear merupakan teknik yang banyak digunakan bagi masalah
pencarian