Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 20 Mei 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



palimobasa
UAS SIM
SOAL
1. Gambaran system informasi pada SDN 19 Padang Tongga
Implementasi Sistem Informasi Manajemen di SDN 19 padang tongga, kecamatan lubuk basung diimplementasikan pada guru-guru pada sekolah tersebut, yaitu:
a.       Penyusunan program tahunan;
b.      Pengaturan jadwal pelajaran;
c.       Pengaturan pelaksanaan dan penyusunan model satuan pembelajaran;
d.      Penentuan kriteria kenaikan kelas;
e.       Penentuan norma penilaian;
f.       Pengaturan pelaksanaan evaluasi belajar;
g.      Peningkatan kemampuan mengajar;
h.      Pengaturan kegiatan kelas apabila guru tidak hadir;
i.        Pengaturan disiplin dan tata tertib kelas.
Beberapa ruang lingkup bidang-bidang lain adalah sebagi berikut:
2. Bidang Kesiswaan
1.      Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan peraturan penerimaan siswa baru
2.      Mengelola layanan bimbingan dan kenseling
3.      Mencatat kehadiran dan ketidakhadira siswa
4.      Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler
3. Bidang Personalia
1.      Mengatur pembagian tugas guru
2.      Mengajukan kenaikan pangkat, gaji dan mutasi guru
3.      Mengatur program kesejahteraan guru
4.      Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru
5.      Mencatat masalah atau keluhan guru
4.    Bidang Sarpras
1.      Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru
2.      Layanan perpustakaan dan laboratorium
3.      Penggunaan alat peraga
4.      Kebersihan dan keindahan linkungan sekolah
5.      Keindahan dan kebersiah kelas
6.      Perbaikan kelangkapan kelas
5.     BIDANG HUMAS
1.      Kerjasama sekolah dengan orang tua
2.      Kerja sama sekolah dengn komite sekolah
Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SDN 19 Padang Tongga telah diterapkan, tentunya belum semua tujuan dari SIM ini tercapai. Karena itu evaluasi dan perbaikan senantiasa dilakukan agar tercapai tujuan SIM yang seutuhnya, baik itu bagi sekolah, pengelola maupun bagi siswa. Penerapan SIM yang efektif seyogyanya dapat mendorong kinerja kepala sekolah dan guru yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi murid. Oleh sebab itu, harus ada keyakinan bahwa SIM memang benar-benar akan berkontribusi bagi peningkatan prestasi murid. Ukuran prestasi harus ditetapkan multidimensional, jadi bukan hanya pada dimensi prestasi akademik. Dengan taruhan seperti itu, daerah-daerah yang hanya menerapkan SIM sebagai mode akan memiliki peluang yang kecil untuk berhasil, dan begitupun sebaliknya.
SOAL
2.  EVOLUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER DAN DATA BASE
a.      Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
b.      Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.


c.       Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
d.      Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
e.       Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
2.  APLIKASI SISTEM INFORMASI:
  1. Sistem Informasi Eksekutif
  2. Sistem Informasi Pemasaran
  3. Sistem Informasi Manufaktur
  4. Sistem Informasi Keuangan
2.1. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
(EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM) / EIS
Merupakan sistem yang dirancang khusus bagi manajer pada tingkat perencanaan strategis.
Model EIS
a)      database perusahaan berisi data dari SIA dan dilengkapi dengan email boxes
b)      perangkat lunak menggunakan isi database untuk menghasilkan tampilan yang disusun.
a)      Eksekutif memasukkan permintaan dan menerima tampilan.
b)      Dialog dilakukan dengan memasukkan instruksi ke dalam sistem melalui menu.
c)      Informasi ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi.


Drilldown
Merupakan istilah kegiatan eksekutif dimana eksekutif mengambil informasi dimulai dari gambaran sekilas kemudian bertahap mengambil informasi lebih rinci.
Dalam mempelajari struktur dasar dari subsistem informasi digunakan format yang sama untuk semua subsistem berdasarkan fungsional dalam hal :

1. Subsistem input
Ø  mengumpulkan data dan informasi yang dimasukkan ke dalam database.
Ø  data dan informasi diambil dari sumber-sumber internal dan lingkungan.
2. Subsistem output
Ø  terdapat program-program komputer yang mengubah data menjadi informasi
         bagai pemakai.
3. Tiap box subsistem output dapat mewakili berbagai program komputer misal :
program untuk mencetak laporan periodik program untuk memudahkan database query, program untuk model matematika.

2.2. SISTEM INFORMASI PEMASARAN
(MARKETING INFORMATION SYSTEM)
Merupakan subset dari SIM yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan.

1.  Marketing Mix (bauran Pemasaran) dengan 4 P :
Ø Product
Ø Place
Ø Promotion
Ø Price
2. Subsistem Input
1. sistem informasi akuntasi
2. subsistem penelitian pemasaran
3. subsistem inteligen pemasaran

subsistem output :
1.  Subsistem produk, software yang menginformasikan mengenai produk
2. Subsistem tempat, software yang menjelaskan mengenai cara produk  didistribusikan ke   pelanggan
3. Subsistem promosi, software yang menjelaskan mengenai penjualan langsung dan periklanan
4. Subsistem harga,  software yang berisi semua informasi mengenai harga
5. integrated mix,  software yang mengembangkan strategi pemasaran yang menggunakan campuran unsur-unsur secara gabungan.

Contoh sistem informasi pemasaran :
1. analisis penjualan
penelitian kegiatan penjualan dalam hal : produk mana yg terjual, pelanggan mana yg membeli, wiraniaga mana yg menjual produk
2. laporan penjualan
menurut produk yaitu produk-produk didaftarkan berdasarkan urutan year to date sehingga produk yang laku berada diatas.
2.3. SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
(MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM)
Merupakan subsistem SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur.
Dalam area manufaktur telah menggunakan komputer secara fisik maupun secara konseptual.
Ø  Komponen fisik : CAD, CAM
Ø  SI Konseptual : menjadwalkan produksi, mengatur persediaan, mengendalikan kualitas produk, dll.
Subsistem Input
1. sistem informasi akuntansi
2. subsistem rekayasa industri (industrial enggineering)
3. subsistem intelijen manufaktur

subsistem output
1. subsistem produksi
2. subsistem persediaan
3. subsistem kulaitas
4. subsistem biaya
contoh SI manufaktur
1.subsistem produk menelusuri arus suatu pekerjaan, perusahaan merakit lampu sepeda, senter ini dirakit dari beberapa bagian
2.jadwal produksi, menentukan langkah-langkah proses produksi yang akan dilakukan menentukan status sehingga pekerjaannya dapat ditanyakan.
2.4. Sistem Informasi Keuangan
Merupakan subsistem SIM yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan terurama para manager yang menggunakan informasi tersebut untuk mengelola sumberdaya mereka.
Subsistem input :
1. subsistem audit internal, membantu SIA dalam menyediakan data & informasi dengan penelitian khusus yang dilakukan oleh auditor internal
2. subsistem intelejen keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen-elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang seperti masyarakat keuangan, pemegang saham, pemerintah.
Subsistem output :
1.    subsistem peramalan (forecasting)
melakukan peramalan jangka panjang sampai dengan 10 tahun.
2.    subsistem manajemen dana (fund Management)
berkaitan arus uang melalui perusahaan, manajemen ingin mengetahui sebelumnya kelebihan & kekurangan sehingga mereka dapat merencanakan cara menanganinya.
3.    subsistem pengendalian
menyiapkan anggaran & kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya aktual yang dibandingkan dengan anggaran.
Contoh sistem informasi keuangan :
Dow Jones News /Retrieval Service (DJNS) : Informasi yang menyediakan intelejensi keuangan bagi para manajer dalam bentuk database, yaitu mendapatkan informasi mutahir dari wall street journal dalam bentuk tampilan layar.
SOAL
3. Organisasi SIM pada Diknas, dan ICT sangat pesat perkembangannya, jelaskan kedua hal tersebut dengan contohnya.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Ujian Nasional. Dalam kesempatan ini, saya akan memberikan contoh yang sederhana mengenai penerapan sistem informasi manajemen (Sim).penerapan sim disini saya kaitkan dengan sistem basis data atau yang sering disebut  dengan database yang merupakan media dari sebuah sim dilaksanakan. Fungsi manajemen sistem informasi dalam konteks manajeman data menyiratkan suatu kumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian.
Keberhasilan manajemen system informasi dalam kontek menajemn data bergantung pada tiga faktor utama yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tatacara penggunannnya.
Ouput Informasi
 
Input
 
Proses
 
Perkembangan fungsi manajemen sistem informasi dalam konteks manajeman data dapat dilihat pada tiga hal pokok yaitu cara pengumpulan dan pemasukan data, cara penyimpanan dan pengambilan data serta cara penerapan data
 



 








Tujuan dibuatnya sistem informasi manajemen dalam Ujian Nasional adalah: Menyimpan data siswa yang akan mengikuti ujian nasional, * Dalam pendistribusian soal ujian nasional, guna mengetahui kelengkapan soal ditempat ujian berlangsung, * Membuat data hasil Ujian Nasional tersebut
Konsep Pembuatan Sistem Informasi Manajemen dalam Pelaksanaan Ujian Nasional Pada dasarnya pembuatan sistem informasi manajemen dalam pelaksanaan ujian nasional ini dilakukan untuk membuat pelaksanaan ujian nasional lebih terorganisir dan lebih efisien dalam waktu yang digunakan.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan sebuah aplikasi database yang dapat menampung data siswa yang akan mengikuti ujian nasional. Input yang kita lakukan saat melaukan sistem informasi manajemen ini adalah dengan memasukan No Induk Siswa Nasional (NISN), Nama sekolah, Nama siswa, Tempat, tanggal lahir, kelas/jurusan, dan kota/provinsi.
Data siswa dalam pelaksanaan ujian nasional sangat penting, karena data tersebut kemudian akan mennetukan banyaknya soal yang akan dibuat oleh Departemen Pendidikan yang terkait, oleh karena itu biasanya data siswa yang akan mengikuti ujian nasional akan diminta oleh pemerintah pusat kepada sekolah yang terkait.
 Setelah database siswa yang mengikuti ujian nasional telah selesai diinput, dan semuanya sudah terdaftar oleh pemerintah pusat.
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah siswa yang akan mengikuti ujian nasional kemudian membuat perancangan pendistribusian soal ujian nasional. tahapan ini merupakan sebuat proses dalam sistem informasi manajemen. Setelah soal didistribusikan dengan baik, kita dapat membuat sebuah database untuk mencatat pendistribusian yang telah dilakukan. Sehingga dapat terlihat mana daerah yang soalnya sudah terdistribusi dan mana yang belum terdistribusi kemudian yang terakhir dibuat data nilai siswa yang telah dikoreksi menggunakan scanner dan datanya langsung masuk kepada data siswa yang terkait.
Sehingga dapat diketahui hasil ujian nasional tersebut.Dan dapat dilihat secara online oleh pihak sekolah yang bersangkutan. Ini merupakan proses output yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen diatas, yaitu Informasi yang didapatkan berupa hasil data nilai dan keterangan lulus atau tidak lulusnya seorang siswa.

B. PENGGUNAAN ICT DALAM BIDANG PENDIDIKAN
 Potensi setiap teknologi berbeda-beda menurut bagaimana teknologi digunakan. Haddad dan Draxler mengidentifikasi setidak-tidaknya lima tingkat penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan, yaitu: presentasi, demonstrasi, drill dan praktik, interaksi dan kolaborasi.
 Bagaimana siaran radio dan televisi digunakan dalam bidang pendidikan?
Ada tiga pendekatan umum pada penggunaan penyiaran radio dan televisi dalam bidang pendidikan:
1.      pengajaran kelas langsung, di mana program siaran    mengganti guru yang sifatnya temporer;
2.      penyiaran sekolah, di mana program penyiaran         memberikan/menyediakan sumber-sumber pengajaran dan pembelajaran; dan
3.      program pendidikan umum pada stasiun lokal, nasional dan internasional yang menyediakan/memberikan  kesempatan pendidikan informal.
       Contoh terkenal dari pendekatan pengajaran kelas langsung adalah Interactive Radio Instruction (IRI). Pendekatan ini “berdurasi selama 20 – 30 menit, termasuk latihan pembelajaran di kelas yang dilakukan setiap hari. Pelajaran melalui radio, yang dikembangkan seputar tujuan pembelajaran khusus ilmu matematika, pengetahuan, kesehatan dan bahasa menurut kurikulum nasional  dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pengajran kelas dan berperan sebagai bantuan reguler dan terstruktur pada guru yang sangat minim dengan pelatihan dan sumber-sumber yang sangat kurang memadai”. Projek IRI diimplementasikan di Amerika Latin dan Afrika. Di Asia, IRI pertama kali diimplementasikan di Thailand pada tahun 1980; di Indonesia,  Pakistan, Banglades dan Nepal pada tahun 1990an.Riset ektensif di seluruh dunia menunjukkan bahwa projek IRI berdampak positif pada hasil pembelajaran dan pemerataan pendidikan.
Telesecundaria di Meksiko merupakan contoh lain  pengajaran kelas langsung yang menggunakan siaran televisi. Program ini diluncurkan di Meksiko pada tahun 1968 sebagai strategi cost-effective untuk mengembangkan pendidikan sekolah menengah di komunias kecil dan jauh.
`      Desain program tersebut telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun, mulai dari perubahan pendekatan “talking head” menjadi program yang lebih interaktif dan dinanmis yang menghubungkan komunitas dengan program seputar metode pengajaran. Strategi ini berarti menggabungkan isu komunitas menjadi program yang menawarkan anak-anak pendidikan terpadu, yang melibatkan komunitas luas dalam organisasi dan manajemen sekolah dan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas komunitas.
Di Asia, 44 radio dan TV universitas di Cina (yang meliputi China Central Radio dan Television University), Universitas Terbuka di Indonesia, dan Indira Ghandi National Open University menggunakan radio dan televisi, baik untuk pengajaran langsung dan untuk siaran sekolah untuk menjangkau populasi yang lebih besar. Berkaitan dengan institusi ini, siaran disertai dengan materi cetak dan kaset audio.
General educational programming terdiri dari berbagai tipe program(program baru, program dokumenter, quiz show, kartun pendidikan, dan lain sebagainya) yang menyajikan kesempatan pendidikan nonformal untuk semua tipe siswa. Dalam suatu pengertian, program radio atau televisi dengan nilai infromasi dan pendidikan merupakan tipe grogram tersebut.

Apakah teleconferencing dan apa fungsi dalam pendidikan?
Teleconferencing  mengacu pada komunikas interaktif elektronik antara dua orang di dua tempat atau lebih yang berbeda. Berdasarkan sifat dan tingkat interaktif dan keunggulan teknologi, ada empat tipe teleconferencing, yaitu 1) audioconferencing; 2) audio-graphic  conferencing, 3) videoconferencing; dan 4) Web-based conferencing.
Audioconferencing melibatkan pertukaran pesan suara melalui jaringan telepon. Teks dan image seperti grafik, diagram atau gambar dapat ditukar dengan pesan suara, yang dinamakan audiographic conferenecing. Videoconferencing menghasilkan petukaran tidak hanya suara dan grafik tetapi juga menggerakkan image. Teknologi tidak hanya menggunakan jaringan telepon tetapi juga  jaringan satelit atau jaringan televisi (siaran/kabel). Web-based conferencing melibatkan transmisi teks, dan grafik, radio dan media visual melalui Internet; conferencing ini menggunakan komputer dengan browser dan komunikasi berupa synchronous  dan asynchronous.
Teleconferencing digunakan dalam konteks pembelajaran formal dan non-formal untuk memudahkan diskusi antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa, juga untuk mengakses para ahli dan sumber-sumber lain dari jarak jauh. Dalam open and distance learning, teleconferencing merupakan suatu alat yang bermanfaat untuk memberikan pelajaran langsung. Jaringan audio-graphic teleconferencing bertujuan untuk pendidikan yang berkelanjutan.
 Penggunaan komputer dan Internet digunakan untuk pengajaran dan pembelajaran?
Ada tiga pendekatan umum terhadap penggunaan komputer dan Internet dalam bidang instruksional, yaitu
1.      Belajar komputer dan Internet, di mana kemampuan menggunakan teknologi merupakan tujuan akhirnya
2.      Belajar dengan komputer dan Internet, di mana teknologi memudahkan pembelajaran kurikulum, dan
3.      Belajar melalui komputer dan Internet, dengan memadukan pengembangan kemampuan mengaplikasikan teknologi dengan kurikulim.
Apa yang dimaksud dengan belajar komputer dan Internet?
         Belajar komputer dan Internet  berfokus pada pengembangan kemampuan teknologi. Secara khusus belajar komputer  meliputi:
  1. Dasar: istilah-istilah dasar, konsep dan operasional (penggunaan)
  2. Menggunakan keyboard dan mouse
  3. Menggunakan alat produktivitas seperti word processing, spreadsheets, data base and program grafik
  4.  Menggunakan alat riset dan kolaborasi seperti search engines dan email
  5.  Keterampilan dasar dalam menggunakan aplikasi program dan aplikasi authoring seperti Logo atau HyperStudio
  6. Mengembangkan pemahaman dampak sosial perubahan teknologi.
Pembelajaran dengan komputer dan Internet
     Belajar dengan alat teknologi berarti mengembangkan alat yang berfokus pada bagaimana pengetahuan dapat menjadi cara melakukan pembelajaran. Belajar dengan teknologi tersebut meliput:
  • Presentasi, demonstrasi dan manipulasi data dengan menggunakan alat-alat produktivitas
  • penggunaan tipe aplikasi kurikulum khusus seperti educational games, drill dan praktik, simulasi, tutorial, virtual laboratories, visualisati dan representasi grafik tentang konsep abstrak, komposisi musik dan sistem ahli
  • Pemanfaatan informasi dan sumber CD-ROM atau online seperti ensiklopedia, peta interaktif dan atlas, jornal elektronik dan referensi.
Belajar dengan komputer dan Internet
Belajar dengan komputer dan Internet  menggabungkan belajar alat teknologi tersebut dengan belajar dengan teknologi tersebut. Belajar dengan komputer melibatkan pembelajaran keterampilan teknologi “just-in-time” atau ketika siswa perlu mempelajarinya ketika dia terlibat dalam aktivitas yang terkait dengan kurikulum. Misalnya, siswa sekolah lanjutan yang harus menyajikan laporan tentang dampak kenaikan harga minyak terhadap komunitas barangkali mulai melakukan riset online, mengguankan program spreadsheet dan database untuk membantu menyusun dan menganalisis data yang telah mereka kumpulkan, dan menggunakan aplikasi word processing  untuk mempersiapkan laporan tulisnya.
Penggunaan komputer dan Internet dalam pendidikan jarak jauh
Banyak institusi pendidikan tinggi yang menawarkan proses pendidikan jarak jauh telah memulai mengunakan Internet untuk memperbaiki capaian dan kualitas program. Virtual University of the  Monterrey Institute of Technology di Meksiko menggunakan kombinasi materi cetak dan rekaman siaran langsung dan Internet untuk menyampaikan materi pelajaran pada siswa diseluruh Meksiko dan di beberapa negara Amerika Latin.
Di University of the Philippines Open University (UPOU), materi pelajaran masih didominasi materi cetak tetapi tutorial online menngunakan alternatif lain, yaitu face-to-face tutorials khususnya bagi siswa-siswa yang enggan untuk datang ke pusat-pusat pembelajaran UPOU.
Yang dimaksud telekolaborasi?
Pembelajaran online yang melibatkan siswa mengikuti pelajaran formal barangkali merupakan aplikasi Internet yang paling umum dalam pendidikan. Alat-alat kolaborasi berbasis Web seperti email, listservs, message boards, real-time chat, dan konferensi berbasis Web, menghubungkan siswa dengan siswa lain, dengan guru, pendidik, peneliti, artis pemimpin industri dan politisi, dengan akses Internet yang dapat mengembangkan proses pembelajaran.
Penyusunan penggunaan sumber-sumber Web dan alat kolaborasi untuk tujuan kurikulum dinamakan telecollaboration. Judi Harris mendefinisikan telecollaboration sebagai “upaya pendidikan yang melibatkan orang-orang di lokasi yang berbeda-beda dengan menggunakan alat Internet dan sumber untuk difungsikan bersama-sama. Banyak telekolaborasi pendidikan berbasis pada kurikulum, didesain oleh guru dan dikoordinasi oleh guru. Projek kolaborasi terbaik adalah projek-projek yang sepenuhnya dipadukan ke dalam kurikulum dan bukan aktivitas ekstra kurikuler, projek-projek di mana penggunaan teknologi memungkinkan aktivitas, dan projek atau aktivitas yang memberdayakan siswa untuk menjadi siswa yang aktif, kolabortatif, kretaif, integratif, dan evaluatif. Ada banyak projek telekolaboratif yang sedang diimplementasikan di seluruh dunia.
Di antara projek tersebut adalah projek Voices of Youth yang dikembangkan oleh UNICEF. Projek ini mendorong siswa untuk sharing pandangan tentang HIV/AIDS dan tenaga kerja anak dengan anak usia muda lainnya dan usia dewasa di seluruh dunia melalui forum diskusi elektronik. Web site Voices of Youth juga menyajikan topik yang berbeda-beda untuk membantu guru mengintegrasikan diskusi Voice of Youth di dalam aktivitas kelas lain.
Barangkali projek telekolabirasi yang paling luas dikenal adalah Program Global Learning and Observations  to Benefit the  Environment  (GLOBE) . GLOBE merupakan program yang disponsori pemerintah AS yang diluncurkan pada tahun 1994 yang menghubungkan siswa sekolah dasar dan sekolah menengah dan guru dari lebih  dari 10.000 sekolah di lebih dari 95 negara dengan komunitas riset ilmiah. GLOBE memberikan kesempatan pada siswa untuk berkolaborasi dengan parailmuwan dalam melakukan riset pengetahuan.

SOAL
4.      Analisiskanlah, peranan komputer dalam pemasaran pendidikan dan produktivitas pendidikan dan jasa!

   Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan atau institusi . Demikian juga pada lembaga pendidikan sebagai sebuah lembaga non profit. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu lembaga pendidikan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesainsistembaru.
   Sebuah lembaga Pendidikan Juga membutuhkan Manajemen Pemasaran Jasa seperti halnya perusahaan non profit Karena Lembaga Pendidikan adalah perusahaan non profit yang bergerak di bidang Jasa.
   Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunikasi, retail, konsultan dan pengacara. Selain itu terlihat juga dari maraknya organisasi nirlaba seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, perguruan tinggi yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi kepada pelanggan atau konsumen. Perusahaan manufaktur kini juga telah menyadari perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan competitive advantage bisnisnya. Implikasi penting dari fenomena ini adalah semakin tingginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran jasa yang berbeda dibandingkan dengan pemasaran tradisional (barang).
   Lembaga Pendidikan juga akan dihadapkan dengan globalisasi pendidikan. Globalisasi berarti suatu proses keterbukaan yang seluas-luasnya, bebas dari keterbelengguan cultural, bebas dari ketertutupan. Globalisasi dengan ciri pasar bebasnya tidak hanya menjual barang produksi industri saja, melainkan juga sumberdaya manusia yang siap kerja. Oleh karena itu kualitas menjadi acuan utama. Barang (produk pendidikan) yang tidak berkualitas akan dicampakkan oleh konsumen, persaingan pasar semacam ini menuntut barang dagangan yang berkualitas. Masyarakat sudah mulai mempertanyakan dan memilih sekolah-sekolah berkualitas, karena mereka takut putra-putrinya tidak mampu bahkan kalah bersaing di era globalisasi ini.
   Manajemen Pemasaran Jasa adalah suatu metode baru untuk memajukan dan mengembangkan potensi sebuah organisasi dengan memusatkan sasaran atau target, terutama pada masyarakat yang benar-benar memutuhkan dan menginginkan organisasi kita, dan tujuan dari pemasaran adalah membantu pengelola suatu organisasi untuk memutuskan produk apa yang mesti ditawarkan.
Mula-mula pemasaran dikenal dan dikembangkan oleh perusahaan multi nasional besardengan kekuatan ekonomi super. Tapi sekarang, setiap perusahaan dan bahkan setiap orang telah menggunakannya, tidak ketinggalan pula organisasi-organisasi non-profit seperti lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pencetak biro jasa masa depan telah memanfaatkan segi keunggulan pemasaran untuk meningkatkan kerjasama atau transaksi mereka dengan pembeli, langganan dan publik. Suatu organisasi yang memutuskan tetap eksis dan suvive digelanggang persaingan yang ketat ini, mau tidak mau, tidak akan sukses tanpa memiliki strategi pemasaran yang baik.
    Saat ini sekolah harus memberikan pelayanan prima kepada setiap pelanggannya. Dalam dunia pendidikan, yang disebut sebagai pelanggan ialah siswa dan orang tua. Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan atau calon pelanggan dapat memanfaatkan komputer serta jaringan internet. Pelayanan prima akan berdampak positif terhadap lembaga atau sekolah itu sendiri. Karena dengan pelayanan prima para pelanggan akan ikut mempromosikan sekolah kepada masyarakat luas.
Akan tetapi, promosi atau pemasaran pendidikan tidaklah cukup dengan peran serta para pelanggannya. Pemasaran pendidikan harus dilakukan dengan memanfaat kemajuan teknologi, yaitu dengan komputer dan internet.
            Saat ini sudah banyak sekolah atauuniversitas yang membuat website guna memasarkan produk atau jasanya. Berbagai informasi menyangkut profil, prestasi atau keunggulan sekolah dikemas dengan menarik. Berbagai program jangka pendek, menengah, maupun panjang dari sekolah taua universitas dapatdilihat oleh semua orang.
       Dengan sistem pemasaran seperti ini, pihaks sekolah tidak perlu menggunakan promosi atau memasarkan produk pendidikannya secara tradisional. Pembuatan brosur, surat dan memasang iklan pada surat kabar. Keuntungan kunci dari internet untuk pendidikan adalah potensi pertumbuhan pelanggan. Namun, dengan menggunakan atau melakukan promosi diinternet, sekolah akan memiliki potensi untuk mendapatkan pelanggan lebih banyak. Ini karena internet buka 24 jam sehari dan bisa diakses oleh siapa pun, dan di manapun.
SOAL
5. Sistem informasi berbasis komputer PSDS pada bidang pendidikan dan otomatisasi perkantoran.
    Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Sistem otomatisasi kantor (dalam bahasa Inggris: Office Automation disingkat OA) didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan pesan, dokumen, serta komunikasi elektronik lainnya antar individu, kelompok kerja danorganisasi.
     Otomatisasi kantor terdiri atas semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam maupun di luar perusahaan. Orang yang berada dalam suatu kantor dapat menggunakan otomatisasi kantor untuk berkomunikasi dengan orang yang berada di kantor lain dalam suatu perusahaan, atau dengan orang lain dalam kantor di perusahaan lain.
     Para pengguna otomatisasi kantor pada umumnya adalah Manajer, orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM. Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekertaris dan pegawai administrasi. Sekretaris, ditugaskan oleh profesional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.

Manfaat

Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Bila diterapkan sebagai alat pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antar manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan masalah. Peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam pemanfaatan sistem otomatisasi kantor:
  1. Pendapatan yang Lebih Tinggi versus Penghindaran Biaya.
  2. Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi computer menunda penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah.
  3. Pemecahan masalah Kelompok/Tim.
  4. Cara OA berkontribusi pada komunikasi ke dan dari manajer membuatnya sangat cocok diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok.
  5. Pelengkap-Bukan Pengganti.
  6. Sebagai suatu cara komunikasi bisnis, OA bukan tanpa keterbatasan. OA tidak akan menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional-percakapan tatap muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. OA harus bertujuan melengkapi komunikasi tradisional.
Contoh
Salah satu penggunaan otomatisasi kantor yang terkenal saat ini adalah penggunaan Video Conference dimana teknologi komunikasi ini memungkinkan dua orang atau lebih dapat berkomunikasi secara langsung tanpa mengenal batasan waktu dan tempat. Video Conference ini sangat berguna bagi para manajer di satu tempat untuk bertukar informasi dengan manajer lain di wilayah lain (misal luar negeri) untuk memahami fenomena yang terjadi. Teknologi ini tentu saja dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga yang sangat besar dibandingkan para manajer tersebut harus bertemu tatap muka di suatu tempat.
SOAL
6.      Konsep pengambilan keputusan dan nilai informasi bagi pengambilan keputusan
a.        Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan
Dalam manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting karena menyagkut semua aspek . Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Pengambilan keputusan adalh suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.
Ada masalah yang midah diselaisaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu :
1. Pemahaman
    Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memenyukan masalahnya.
2. Perancangan
   Menemikan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
3. Pemilihan
         Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
Model Simon ada hubungannya dengan sisten informasi manajemen. Hubungan ini diikhtisarkan untuk ketiga tahap model Simon yaitu :
1. Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menurut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.

2. Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif.
3. Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.
Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau tertutup. Sistem penganbilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya. Dalam sistenm ini, pengambilan keputusan tertutup dianggap :
                                    1.      Mengetahui semua alternatiuf dan akibat atau masing-masing alternatif.
                                    2.      Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukai.
                                    3.      Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan atau kegunaan.
Sedangkan model keputusan terbuka menganggap pbahwa pengambilan keputusan terbuka menganggap bahwa penganbilan kepuusan:
                                    1.      Tidak mengetahui senua alternatif dan semua hasil
                                    2.      Melakukan penyelidikan sacara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
                                    3.      Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan karena tingkat keinginan berubah menanggapi perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.

b.     Pengertian Pengambilan Keputusan
Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkuatan sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan masalanh kreatif.
Masalah korektif adalah masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari apa yang direncanakan. Masalah progresif adalah suatu masalah yang terjadi akibat adanya keinginan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi ayau hasil masa lalu. Misalnya, suatu perusahaan ingin memperbesar atau memperluas market sharenya atau suatu pabrik mobil ingin memproduksi suatu kendaraan yang lebih irit bahan bakarnya. Masalah kreatif adalah suatu masalah yang muncul karena adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Hal ini dapat dicontohkan sebuah pabrik mobil ingin menciptakan kendaraan dengan energi matahari.
c.     Teknik pengambilan keputusan
Herbert A Simon mengemukakan teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang diprogram dan tidak diprogram. Lihat tabel 1.1



Tabel 1.1 Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern
Tipe-tipe keputusan
Teknik-teknik pembuatan keputusan
Tradisional
Modern
Diprogram:
Keputusan rutin dan berulang-ulang.Organisasi mengenbangkan proses khusus bagi penanganannya
1. Kebiasaan
2. Kegiatan rutin:
Prosedur
pengoperasiaan
standar.
3. Stuktur organisasi
tersusun baik.
1. Teknik riset operasi
Analisis matematik
Model-model
2. Pengolahan data
elektronik.
Tidak diprogram:
Keputusan sekali dipakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan.Ditangani dengan proses pemecahan masalah umum
1. Kebijakan dan
Kreatifitas.
2. Coba-coba
3. Selektif dan latihan
para pelaksana.
1. Teknik opemecahan masalah yang diterapkan pada :
1. Latihan membuat
keputusan.
2. penyusunan “Heurictic”

d.      Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap :
Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager seriing menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “noirmal”.
Tahap 2 :    Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.
Tahap 3 :   Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “feasibel” sering menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal.
Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.
Tahap 5 :  Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
Tahap 6:     Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
Tahap 7:   Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.
e.        Kriteria Pengambilan Keputusan
  Kriteria untuk memilih alternatif dalam model normative adalah pemaksimalan (laba, kegunaan, nilai yang diharapkan dan sebagainya(. Tujuan ini apabila dinyatakan dalam bentuk kwantitatif disebut fungsi objektif untuk suau keputusan. Dalam model ekonomi klasik, manusia rasional dianggap memaksimakan kegunaan. Kegunaan ini dirumuskan sebagai sifat hasil yang memberikan kesenangan atau menghindarkan kesusahan. Bagi suatu perusahaan, kegunaan biasanya dipandang sebagai laba, tetapi hal ini dapat juga berupa penjualan, bagi pasar, dan lai sebagainya.
Suatu pandangan alternative mengenai criteria untuk pengambilann keputusaan adalah pemuasan. Pandangan ini berasal dari model perilaku deskriptif yang menyatakan penyelidikan untuk mendapatkannya. Mereka tidak senuhnya rasional atau cermat dalam penyelidikan aytau penelitiaannya. Mereka menyederhanakan factor-faktor ayang harus dipertimbangkan.
1). Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan
Pada hakekatnya pembuatan keputusan dipandang sebagai suatu proses dalam usaha mencari jalan keluar dari suatu masalah atau problem. Istilah proses menyiratkan adanya suatu rangkaian atau tahap-ytahap yang teratur menuju suatu tujuan yang telah ditetapkan , yaitu penyelesaian suatu persoalan. Tolak ukur kuantitatif mengenai manfaat dan biaya bertujuan mempermudah perbandingan antara keefektifan beraneka alternatif cara penggarapan dalam situasi keputusan. Disini jelas nilai-nilai dan tingkat ukurannya dalam bentuk angka-angka atau kuantitatif. Skala pengukuran ini disusun menurut urutan bertambah banyaknya batasan yang diadakannya. Skala pengukuran yang dimaksud dapat dirinci dan dijelaskan dibawah ini.
2). Skala Nominal
Skala Nominal aadalah pengukuran dengan taraf yang peling rendah. Disini suatu objek digolong-glongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Simbol-simbol atau angka-angka ini dipakai untuk member identitas suatu kelompok tertentu. Misalkan plat nomor kendaraan bermotor juga merupakan skala nominal karena nomor dan huruf pada kendaraan tersebut menerangkan tempat kendaraan yang bersangkutan terdaftar. Pengambilan keputusan dengan skala nominal agak sulit dilakukan karena skala ini tidak memperlihatkan suatu jenjang nilai dari sejumlah alterntif keputusan. Skala ini hanya memperlihatkan perbedaan antargolongan.
         Skala nominal digunakan untuk memilih hasil alternative yang hubungannya paling dekat atau paling berarti bagi sasaran yang dituju atau memilih alternative dengan biaya terendah bila terdaat alternative hasil yang relative sama atau tidak berbeda nilainya dalam hubungannya dengan sasaran yang dituju.
3). Skala Ordinal
        Skala ordinal adalah suatu skala pengukuran yang sifatnya kualitatif yang menunjukan adanya suatu jenjang urutan prefensi yang dikaitkan pada suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek dalam suatu kategori yang mingkin tidak berbeda deangan objek lainnya. Akan tetapi. Masing-masing objek tersebut tergabung dalam suatu hubungan yang bertsifat ‘yang satu lebih dari yang lain’seperti lebih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lain sebagainya.
           Untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam kasus ini biasanya setiap kemungkinan hasil dari al;ternatif diberi score nilai sehubungan dengan jenjang nilai atau keartiaannya terhadap sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.
4). Skala Interval
        Skala interval adalah suatu skala yang mempunyai cirri-ciri skala ordinal, yang selisih dari tiap-tiap angka atau jenjang prefensi dalam skala tersebut diketahui besarnya dan kemudian pengukurannya. Pengukuran dengan skala interval untuk pembuatan keputusan dilakukan dengan membuat suatu hubungan yang linear diantara komponen-komponen atau variabel-variabel yang diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini biasanya menyangkut kombinasi pemakaian bahan baku untuk membuat suatu barang atau produk.
5). Skala Ratio
        Skala ratio adalah suatu skala interval yang mempunyai titik nol yang nyata. Dalam slkala ini perbandingan setiap titik pada init pengukuran adalah bebas. Pada skala ini, perbandingan dari setiap titik pada unit pengukuran biasanya banyak ditemui dalam ilmu alam fisika, yaitu benda-benda atau simbol-simbol tertentu seperti “=”,”>”,Y=Kx. X/Y, dan lain-lain.
Pengukuran dengan skala ratio untuk pembuatan keputusan paling mudah dilakan karena langsung diketahu perbedaan dan perbandingan jenjang nilai dari setiap hasil altarnatif.
6).  Skala Absolut
        Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif yang jelas dan nyata dan dapat dibandingkan secara langsung. Situasi atau kondisi keputusan yang terstuktur secara sempurna biasanya banyak ditemukan dalam jenis keputusan yang bersifat korekif, dengan skala pengukuran ratio aatau absolute karena dalam hai ini setiap alternative yang akan dipilih jelas ukuran manfaat dan biayanya dalam angka-angka yang mudah dibandingkan. Selanjutnya, situasi atau kondisi keputusan yang tidak terstruktur banyak dijumpai dalam masalah-masalah yang bersifat kreatif dengan skala pengukuran nominal, ordinal, dan interval.

f. Metode Kuantitatif dalam Pembuatan Keputusan
     Operasi berbagai organisai telah semakin kompleks dan mahal. Karena itu, menjadi semakin sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana dan keputusan yang efektif. Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah dikembangkan lebih dari 40 tahun dan dikenal sebagai teknik”management science” dan “operations research”. Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berrgantian dengan pengertian yang sama yaitu riset operasi(operations research)
1). Konsep Riset Operasi
Ada tujuh cirri utama riset operasi dalam proses pengambilan keputusan yang dapat dirinci sebagai berikut :
(a). Terpusat pada pembutan keputusan
(b). Penggunaan metode ilmiah
(c). Penggunaan mdel matematik
(d). Efektifitas ekonomis
(f). Bergantung pada computer
(g). Pendekatan tim
(h). Organisasi system
Sedangkan pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah
Sebagai alternative di dalam proses pengambilan keputusan mempunyai lima tahap, yaitu :
1. Diagnosa masalah
2. Perumusan masalah
3. Pembuatan model
4. Analisis model
5. Implementasi penemuan
2). Model Riset Operasi
        Sebagian besar proyek riset operasi sangat berstandar pada model matematika. Ada sejumlah cara pengelompokan model yang digunakan dalanm riset operasi, yaitu model normative dan deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya. Beberapa model dan teknik operasianal sebagai berikut :
          Progmasi linear adalah suatu peralatan riset yang digunakan untuk memecahkan masalah “optimasi”atau masalah satu jawaban “paling baik”dari serangkaian alternative. Model progmasi linear termasuk model normative karena memcari penyelesaian optimum.
           Teori antrian. Karena hamper semua ekonomi dan bisnis beroperasi dengan sejumlah sumber daya yany relative terbatas, maka sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang menunggu dilayani. Teori antrian atau sering disebut model garis tunggu dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu garis tungguyang paling dapat diterima.
             Analisis network adalah peralatan yang dikembangkan untuk membantu manajeman dalam perencanaan, pengawasan, dan proyek yang relative kompleks dan tudak rutin. Model ini yang terkenal adalah PERT(Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan mengawasi program penelitian dan pengembangan, sedangkan CPM digunakan dalam proyek konstruksi.
        Teori permainan adalah suatu pendekatan matematik untuk pembuatan model persaingan atau pertentangan antara pihak yang berkempentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pembuatan keputusan pada berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konfliks.
        Model rantai Markov adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pemmbuatan model berbagai macam system dan proes yang bisnis. Model ini digunakan untuk memperkirakan perubahan di waktu yang akan dating dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan di waktu yang lalu dalam variabel tersebut.
          Progamasi dinamik adalah sekumpulan teknik progmasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat. Tujuan model ini adalah mengoptimumkan(memaksimalkan atau meminimalkan) seluruh keputusan berurutan yang saling berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.
          Simulasi adalah kegiatan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan direncanakan. Model ini menciba meniru suatu bagian operasio organisasi guna mengamati perkembangannya dari waktu ke waktu untuk melekukan percobaan dengan bagian tersebut melalui pengubahan variabel-variabel tertentu. Kerena adanya computer, model-model simulasi pada umumnya adalah model matematik yang paling komprehensif.
3). Aplikasi Riset Operasinal
Masalah-masalah yang dapat menggunakan teknik-teknik operasinal adalah sebagai berikut :
        Masalah persediaan, masalah ini merupakan salah satu masalah yang paling baik dipecahkahkan dengan teknik-teknik riset operasional karena menyangkut penyeimbangan tujuan-tujuan yang saling bertentangan Pertentangan tersebut terjadi antara biaya pemesanan dan biaya penyimpangan produk. Biaya pemesanan setiap satuan produk cenderung turun bila kuantitas pemesanan naik. Penyelesaian optimal dapat diperoleh melaluimpenggunaan teknik-teknik riset operasional yang menyeinbangkan kedua biaya tersebut.
           Masalah alokasi. Pemecahan masalah alokasi dapat dicontohkan dengan mencari kombinasi optimal antara karyawan dan mesin yang akan meminimumkan biaya.
          Masalah antrian. Masalah antrian menyamgkut perancangan bernagai fasilitas untuk memenuhi permintaan akan pelayanan.Masalah antrianbiasanya dipusatkan dengan teori antrian, tetapi masalah kompleks memerlukan teknik-teknik simulasi
        Masalah pengurutan. Masalah ini timbul apabila manajer harus memutuskan dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan dilaksanakan. Penyelesaian masalah ini biasanya dicari melalui simulasi yang memungkinkan pengujian efisiensi berbagai urutan yang berbeda.
        Masalah routing. Masalah routing timbul bila manajer harus memutuskan kapan bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Masalah ini dapat ditangani dngan progmasi linear, model antrian, atau kombinasi keduanya.
Masalah penggantian. Banyak peralatan mahal organisasi akan using atau tidak terpakai, misalya mesin dan truk sehingga bila dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak efisien dan meningkatkan biaya operasi, misalnya biaya pemeliharaan.Masalah ini biasanya menggunakan programasi linear.
Masalah persaingan. Masalah ini berkembang bila dua atau lebih organisasi berusaha mencapai tujuan yang saling bertentangan seperti organisasi berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya yang berarti kenaikan bagi organisasi yang satu merupakan penurunan bagi organisasi yang lain. Teori permainan dapat digunakan dalam penyelesaian masalah ini.
Masalah pencarian. Kesalahan atau ketidaklengkapan informasi dapat mengakibatkan keputusan yang salah dan selanjutnya memerlukan waktu dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaiknya pengumpulan informasi juga memerlukan biaya dan waktu. Peralatan statistic dikombinasikan dengan menggunakan model progmasi linear merupakan teknik yang banyak digunakan bagi masalah pencarian